Oleh
–oleh dari Beijing
Awal Agustus lalu saya mengunjungi ibu kota negeri
Tiongkok yang menjadi salah satu sister-city nya Jakarta, Beijing d/h Peking.
Menjadi salah satu sister-city nya Jakarta, karena dianggap memiliki masalah
dengan tingkat kesulitan yang sama yang harus dihadapai pemerintah kotanya,
seperti transportasi, laju pertumbuhan penduduk dan masing2 keduanya menyandang
predikat ibukota negara, pusat pemerintahan, politik dan budaya.
Pemerintah kota Beijing sudah sejak lama giat
membangun sekaligus menata kotanya, sarana transportasi, jalan2 raya serta
gedung2 perkantoran dan rumah2 susun gencar dibangun. Secara umum semua warga China termasuk
Beijing tidak dapat memiliki tanah, karena tanah dan lahan di seantero China
adalah milik pemerintah, jadi hampir seluruh warga China tinggal di rumah2 susun atau vertikal ..kalau
toh ada warga yang memiliki rumah landed atau di atas tanah, mereka hanya
memiliki hak pakai dengan jangka waktu 70 tahun, yang kemudian harus di
kembalikan kepada pemerintah, ini sesuai dengan sistem pemerintahan komunis
yang dianutnya ..
Saat ini wajah kota Beijing yang berpenduduknya
lebih dari 20 juta jiwa ini, kelihatan mulai tertata, jalan2 raya yang lebar,
bersih dan tertib sudah mulai dipatuhi warganya. Tidak terlihat kerumunan
sepeda motor yang berjejalan menguasai badan2 jalan seperti di Jakarta, karena
pemerintah kotanya sudah menyiapkan jaringan transportasi murah yang dapat
menjangkau sudut2 kota Beijing, seperti bus2 kota yang nyaman, MRT dsb.
Bagi
pejalan kaki disediakan trotoar yang nyaman dan aman untuk berjalan kaki tanpa
tergangguu oleh lalu lalangnya kendaraan bermotor.
Anggaran pembangunan di China di kelola dengan
sangat efisien terlebih setelah diberlakukan hukuman mati bagi koruptor.
Menurut tour guide kami, hampir setiap bulan ada saja koruptor apes yang
kehilangan nyawanya sebagai konsekwensi dari penerapan hukuman mati ini …hiii
…ngeriii ya …
Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk,
pemerintah China memberlakukan peraturan, setiap pasangan hanya diijinkan
memiliki anak 1 orang atau hanya boleh melahirkan satu kali. Kecuali bagi
orang2 yang dianggap memiliki bibit dan prestasi yang bagus misalnya pebulu tangkis tangguh dari China, Lin
Dan, yang beberapa kali mengalahkan Taufik Hidayat dari
Indonesia, pada perebutan gelar juara Thomas Cup, boleh memiliki lebih dari
satu anak. Konsekwensi dari peraturan ini, di China, aborsi diijinkan dan
seluruh biaya yang berkaitan dengan proses aborsi ditanggung sepenuhnya oleh
pemerintah alias gratis ..tis ..
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di
dunia, sebagian besar penduduknya tidak menganut agama atau atheis. Penduduk
China yang beragana islam atau muslim hanya 5% dari seluruh jumlah penduduk
China. Namun ternyata mesjid2 bertebaran
di seantero kota Beijing, mungkin ada sekitar 50 an mesjid, termasuk mesjid2
kecilnya, dan beruntung saya sempat
melaksanakan sholat dzuhur di 2 mesjid diantaranya. Mesjid pertama yang saya
kunjungi adalah Madian mosque yang sudah berusia 300 tahunan, dibanguna pada
masa pemerintahan Kaisar Kangxi, di jaman Dinasti Qing. Pada jaman Dinasti Qing ini ( tahun
1600M - 1800M), banyak mesjid2 dibangun. Bangunan fisik dari Madian
mosque mirip kelenteng, namun dihiasi ornamen kaligrafi2 islam ..
santai di teras mesjid Madian setelah sholat dzuhur |
Mesjid ke-2 yang saya kunjungi dan berkesempatan
mengikuti sholat Jum’at berjama’ah adalah Mesjid Nan Dou Ya. Mesjid ini juga
dibangun pada jaman Dinasti Qing (1789), Bangunan fisiknya menyerupai
istana Tiongkok jaman kuno dikombinasikan dengan konstruksi kayu gaya Arab.
Sayang sekali saya tidak bisa mengambil gambarnya dengan leluasa karena
berbarengan dengan pelaksanaan sholat Jum’at sehingga kondisi mesjid dipadati
oleh kaum muslim China.
Kuliner halal bagi kaum muslim di China, banyak
terdapat di komunitas2 muslim yang biasanya tinggal di sekitar mesjid. Pemerintah China membangun perumahan (berupa
apartemen/rusun) yang membentuk komunitas2 muslim di sekitar mesjid.
Salah satu restoran muslim yang menurut saya taste
nya cukup ramah di lidah orang Indonesia terletak diseberang stadion tempat
diselenggarakannya ASIAN Games XI tahun 1990 di distrik Chaoyang ( worker
stadium). Nama restorannya ‘Xinjiang
Muslim Restaurant’
Masyarakat China sangat percaya akan ‘hokkie’
dibalik angka 8, terbukti pada penyelenggaraan Olympiade musim panas 2008 lalu,
pesta peresmian yang menandai dimulainya pesta olah raga itu dibuka jam 8
malam, tanggal 8, bulan 8 (Agustus), tahun 2008. Dengan begitu masyarakat China
berharap mendapatkan hokkie kemenangan. Percaya atau tidak, kenyataannya China
keluar sebagai juara umum dan berhasil merebut medali terbanyak … Wallahu alam
..
Pesta olah raga Olympiade 2008 dipusatkan di Beijing
National Stadium, yang dimulai pembangunannya pada 24 Desember 2003 dan selesai
pada bulan Juni 2008 untuk menyambut pembukaan Olympiade musim panas 2008.
Bentuk fisik Beijing National Stadium ini mirip
sarang burung, sehingga lebih dikenal dengan sebutan Stadium ‘Bird Nest’.
Stadion 'Bird Nest' di latar belakang |
Banyak yang bilang, belum ke china, kalau belum melihat
2 Mahakarya hasil kerja keras masyarakat China kuno jaman dulu yang
wajib untuk dikunjungi yaitu Great Wall
dan Forbidden City.
Forbidden
City, istana kekaisaran yang luar biasa indah dan
megah, dengan halaman belakang yang luas, yang dulunya merupakan taman
kekaisaran, berisi pepohonan berusia ratusan tahun, menempati lahan seluas
720.000m2 . Kemegahan istana ini pernah diabadikan dengan apik dalam film kolosal yang sangat popular di
tahun 1983, The Last Emperor , disutradarai Bernardo Bertolucci, sutradara
bertangan dingin dari Itali, dan meraih penghargaan Oscar di tahun 1987.
The
Last Emperor merupakan kisah nyata perjalanan
hidup kaisar terakhir China, Pu Yi, yang harus naik tahta dipertengahan
musim dingin tahun 1908, disaat usianya baru 3 tahun, kaisar Pu Yi
meninggal tahun 1967 pada usia 62 tahun,
merupakan kaisar terakhir negeri tirai bambu ini, sebelum kemudian system
Kekaisaran digantikan dengan system pemerintahan Republik oleh Mao Tse Tung.
Forbidden City
atau Forbidden Palace dibangun tahun 1400-an, merupakan Istana
kekaisarana China dari Dinasti Ming sampai dinasti Qing, dan merupakan rumah
tinggal resmi bagi 24 kaisar china yang berasal dari 2 dinasti itu selama
hampir 500 tahun (1420-1920).
Great
Wall atau tembok besar China, siapa yang tidak pernah
dengar tentang tembok besar China ini?
Tembok yang menurut saya merupakan mahakarya yang luar biasa
menakjubkan. Membentang sepanjang sekitar 8800 km dari semenanjung Korea sampai
Mongolia. Pengunjung yang datang kesini bukan hanya menikmati kemegahan tembok
raksasa ini tapi juga menikmati
pemandangan sekitarnya dan kisah pembangunannya yang menarik.
Konon kabarnya pada masa pembangunannya yang
dimulai pada th 221 SM di masa Dinasti Qin, banyak pekerja yang mati kelelahan,
karena medan yang sangat berat dan bekerja secara semi-semi kerja paksa ..naaah
para pekerja yang mati akan dikuburkan di dalam tembok tersebut. Jadi tembok raksasa ini, sering juga dianggap
dan diartikan sebagai kuburan terpanjang di dunia ...
Tujuan pembangunan Tembok raksasa ini dulu untuk kepentingan pertahanan, untuk menahan serangan musuh dan suku-suku dari utara Tiongkok. Pembangunan tembok China tidak dilakukan berurutan dari ujung satu ke ujung yang lain, tapi merupakan kumpulan tembok-tembok pendek yang mengikuti kontur atau bentuk pegunungan Tiongkok bagian utara. Bahan2 yang digunakan untuk membangun berupa bebatuan gunung yang ada di sekitarnya dan dilapisi batu bata.
Pada tahun 1987, Great Wall dimasukkan dalam
daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, dan tahun 2002 memecahkan record dunia
sebagai tempat yang paling banyak dikunjungi para turis, termasuk 400 pemimpin
dunia.
Untuk menuju Great Wall, ada 9 pintu masuk , 2
diantaranya paling dekat dicapai dari Beijing, yaitu Badaling dan Mutianyu
.
Saya masuk dari gate Badaling, karena selain pintu
masuk terdekat dari Beijing, konon kabarnya Badaling memiliki keistimewaan
sendiri yaitu pemandangannya yang bagus, dari sini kita dapat melihat rangkaian
tembok panjang yang meliuk-liuk mengular seperti naga. Karena itulah Badaling
lebih banyak dikunjungi wisatawan, juga lebih aman karena bagian tembok disini
sudah full renovasi, tangga/step nya sudah kokoh dan aman.
Sayang sekali saya berkunjung di bulan Agustus ,
cuacanya sangat panas, cukup berat berjalan di tembok ini dan perlu membawa air
minum extra ..
Menurut tour guide kami, waktu yang ideal
berkunjung ke Great Wall adalah pada saat musim gugur karena udara tidak
terlalu panas dan juga belum terlalu dingin.
Apa saya tertarik untuk kembali ke Great Wall?
Tentu saja!! Dalam musim Gugur dan masuk melewati pintu masuk Mutianyu, yang
katanya lebih asri dan tidak se crowded Badaling ..
Harus nabung lagi nih …do’akan ya …
sampai jumpa di postingan berikutnya |