Rabu, 17 September 2014

oleh-oleh dari Beijing



Oleh –oleh dari Beijing

Awal Agustus lalu saya mengunjungi ibu kota negeri Tiongkok yang menjadi salah satu sister-city nya Jakarta, Beijing d/h Peking. Menjadi salah satu sister-city nya Jakarta, karena dianggap memiliki masalah dengan tingkat kesulitan yang sama yang harus dihadapai pemerintah kotanya, seperti transportasi, laju pertumbuhan  penduduk dan masing2 keduanya menyandang predikat ibukota negara, pusat pemerintahan, politik dan budaya.

Pemerintah kota Beijing sudah sejak lama giat membangun sekaligus menata kotanya, sarana transportasi, jalan2 raya serta gedung2 perkantoran dan rumah2 susun gencar dibangun.  Secara umum semua warga China termasuk Beijing tidak dapat memiliki tanah, karena tanah dan lahan di seantero China adalah milik pemerintah, jadi hampir seluruh warga China  tinggal di rumah2 susun atau vertikal ..kalau toh ada warga yang memiliki rumah landed atau di atas tanah, mereka hanya memiliki hak pakai dengan jangka waktu 70 tahun, yang kemudian harus di kembalikan kepada pemerintah, ini sesuai dengan sistem pemerintahan komunis yang dianutnya ..

Saat ini wajah kota Beijing yang berpenduduknya lebih dari 20 juta jiwa ini, kelihatan mulai tertata, jalan2 raya yang lebar, bersih dan tertib sudah mulai dipatuhi warganya. Tidak terlihat kerumunan sepeda motor yang berjejalan menguasai badan2 jalan seperti di Jakarta, karena pemerintah kotanya sudah menyiapkan jaringan transportasi murah yang dapat menjangkau sudut2 kota Beijing, seperti bus2 kota yang nyaman, MRT dsb.

 Bagi pejalan kaki disediakan trotoar yang nyaman dan aman untuk berjalan kaki tanpa tergangguu oleh lalu lalangnya kendaraan bermotor.

Anggaran pembangunan di China di kelola dengan sangat efisien terlebih setelah diberlakukan hukuman mati bagi koruptor. Menurut tour guide kami, hampir setiap bulan ada saja koruptor apes yang kehilangan nyawanya sebagai konsekwensi dari penerapan hukuman mati ini …hiii …ngeriii ya …

Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, pemerintah China memberlakukan peraturan, setiap pasangan hanya diijinkan memiliki anak 1 orang atau hanya boleh melahirkan satu kali. Kecuali bagi orang2 yang dianggap memiliki bibit dan prestasi yang  bagus misalnya  pebulu tangkis tangguh dari China, Lin Dan, yang beberapa kali mengalahkan Taufik Hidayat dari Indonesia, pada perebutan gelar juara Thomas Cup, boleh memiliki lebih dari satu anak. Konsekwensi dari peraturan ini, di China, aborsi diijinkan dan seluruh biaya yang berkaitan dengan proses aborsi ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah alias gratis ..tis .. 

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, sebagian besar penduduknya tidak menganut agama atau atheis. Penduduk China yang beragana islam atau muslim hanya 5% dari seluruh jumlah penduduk China. Namun ternyata mesjid2  bertebaran di seantero kota Beijing, mungkin ada sekitar 50 an mesjid, termasuk mesjid2 kecilnya,  dan beruntung saya sempat melaksanakan sholat dzuhur di 2 mesjid diantaranya. Mesjid pertama yang saya kunjungi adalah Madian mosque yang sudah berusia 300 tahunan, dibanguna pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi, di jaman Dinasti Qing.  Pada jaman Dinasti Qing ini ( tahun 1600M - 1800M), banyak mesjid2 dibangun.  Bangunan fisik dari Madian mosque mirip kelenteng, namun dihiasi ornamen  kaligrafi2 islam ..

santai di teras mesjid Madian setelah sholat dzuhur
Mesjid ke-2 yang saya kunjungi dan berkesempatan mengikuti sholat Jum’at berjama’ah adalah Mesjid Nan Dou Ya. Mesjid ini juga dibangun pada jaman Dinasti Qing (1789), Bangunan fisiknya menyerupai istana Tiongkok jaman kuno dikombinasikan dengan konstruksi kayu gaya Arab. Sayang sekali saya tidak bisa mengambil gambarnya dengan leluasa karena berbarengan dengan pelaksanaan sholat Jum’at sehingga kondisi mesjid dipadati oleh kaum muslim China.

Kuliner halal bagi kaum muslim di China, banyak terdapat di komunitas2 muslim yang biasanya tinggal di sekitar mesjid.  Pemerintah China membangun perumahan (berupa apartemen/rusun) yang membentuk komunitas2 muslim di sekitar mesjid.

Apartemen (rusun) bagi komunitas muslim di sekitar mesjid Madian
Salah satu restoran muslim yang menurut saya taste nya cukup ramah di lidah orang Indonesia terletak diseberang stadion tempat diselenggarakannya ASIAN Games XI tahun 1990 di distrik Chaoyang ( worker stadium).  Nama restorannya ‘Xinjiang Muslim Restaurant’
Worker Stadium

Masyarakat China sangat percaya akan ‘hokkie’ dibalik angka 8, terbukti pada penyelenggaraan Olympiade musim panas 2008 lalu, pesta peresmian yang menandai dimulainya pesta olah raga itu dibuka jam 8 malam, tanggal 8, bulan 8 (Agustus), tahun 2008. Dengan begitu masyarakat China berharap mendapatkan hokkie kemenangan. Percaya atau tidak, kenyataannya China keluar sebagai juara umum dan berhasil merebut medali terbanyak … Wallahu alam ..

Pesta olah raga Olympiade 2008 dipusatkan di Beijing National Stadium, yang dimulai pembangunannya pada 24 Desember 2003 dan selesai pada bulan Juni 2008 untuk menyambut pembukaan Olympiade musim panas 2008.

Bentuk fisik Beijing National Stadium ini mirip sarang burung, sehingga lebih dikenal dengan sebutan Stadium ‘Bird Nest’.
Stadion 'Bird Nest' di latar belakang
 

Banyak yang bilang, belum ke china, kalau belum melihat  2 Mahakarya hasil  kerja keras masyarakat China kuno jaman dulu yang wajib untuk dikunjungi yaitu Great Wall dan Forbidden City.

Forbidden City, istana kekaisaran yang luar biasa indah dan megah, dengan halaman belakang yang luas, yang dulunya merupakan taman kekaisaran, berisi pepohonan berusia ratusan tahun, menempati lahan seluas 720.000m2 . Kemegahan istana ini pernah diabadikan dengan apik  dalam film kolosal yang sangat popular di tahun 1983, The Last Emperor , disutradarai Bernardo Bertolucci, sutradara bertangan dingin dari Itali, dan meraih penghargaan Oscar di tahun 1987.

The Last Emperor merupakan kisah nyata perjalanan hidup kaisar terakhir China,   Pu Yi, yang harus naik tahta dipertengahan musim dingin tahun 1908, disaat usianya baru 3 tahun, kaisar Pu Yi meninggal  tahun 1967 pada usia 62 tahun, merupakan kaisar terakhir negeri tirai bambu ini, sebelum kemudian system Kekaisaran digantikan dengan system pemerintahan Republik oleh Mao Tse Tung.


Forbidden City  atau Forbidden Palace dibangun tahun 1400-an, merupakan Istana kekaisarana China dari Dinasti Ming sampai dinasti Qing, dan merupakan rumah tinggal resmi bagi 24 kaisar china yang berasal dari 2 dinasti itu selama hampir 500 tahun (1420-1920).

Great Wall atau tembok besar China, siapa yang tidak pernah dengar tentang tembok besar China ini?  Tembok yang menurut saya merupakan mahakarya yang luar biasa menakjubkan. Membentang sepanjang sekitar 8800 km dari semenanjung Korea sampai Mongolia. Pengunjung yang datang kesini bukan hanya menikmati kemegahan tembok raksasa ini  tapi juga menikmati pemandangan sekitarnya dan kisah pembangunannya yang  menarik.

Konon kabarnya pada masa pembangunannya yang dimulai pada th 221 SM di masa Dinasti Qin, banyak pekerja yang mati kelelahan, karena medan yang sangat berat dan bekerja secara semi-semi kerja paksa ..naaah para pekerja yang mati akan dikuburkan di dalam tembok tersebut.  Jadi tembok raksasa ini, sering juga dianggap dan diartikan sebagai kuburan terpanjang di dunia ...

Tujuan pembangunan Tembok raksasa ini dulu untuk kepentingan pertahanan, untuk menahan serangan musuh dan suku-suku dari utara Tiongkok.  Pembangunan  tembok China tidak dilakukan berurutan dari ujung satu ke ujung yang lain, tapi  merupakan kumpulan tembok-tembok pendek yang mengikuti kontur atau bentuk pegunungan Tiongkok bagian utara. Bahan2 yang digunakan untuk membangun berupa bebatuan gunung yang ada di sekitarnya dan dilapisi batu bata.

Pada tahun 1987, Great Wall dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, dan tahun 2002 memecahkan record dunia sebagai tempat yang paling banyak dikunjungi para turis, termasuk 400 pemimpin dunia.

Untuk menuju Great Wall, ada 9 pintu masuk , 2 diantaranya paling dekat dicapai dari Beijing, yaitu Badaling dan Mutianyu

Saya masuk dari gate Badaling, karena selain pintu masuk terdekat dari Beijing, konon kabarnya Badaling memiliki keistimewaan sendiri yaitu pemandangannya yang bagus, dari sini kita dapat melihat rangkaian tembok panjang yang meliuk-liuk mengular seperti naga. Karena itulah Badaling lebih banyak dikunjungi wisatawan, juga lebih aman karena bagian tembok disini sudah full renovasi, tangga/step nya sudah kokoh dan aman.

Sayang sekali saya berkunjung di bulan Agustus , cuacanya sangat panas, cukup berat berjalan di tembok ini dan perlu membawa air minum extra ..

Menurut tour guide kami, waktu yang ideal berkunjung ke Great Wall adalah pada saat musim gugur karena udara tidak terlalu panas dan juga belum terlalu dingin.

Apa saya tertarik untuk kembali ke Great Wall? Tentu saja!! Dalam musim Gugur dan masuk melewati pintu masuk Mutianyu, yang katanya lebih asri dan tidak se crowded Badaling ..
Harus nabung lagi nih …do’akan ya …

sampai jumpa di postingan berikutnya