Mengapa kucing
tidak suka makan tumbuhan ?
Siapa yang
tak pernah melihat kucing? Hewan yang lucu dan imut-imut ini sudah sejak lama
hidup dan berbaur di sekitar kehidupan manusia. Kucing adalah hewan peliharaan
yang sangat populer saat ini, termasuk jenis hewan mamalia karnivora yang hidup
dilingkungan manusia, diluar atau didalam rumah. Sebagai hewan karnivora,
kucing yang dalam bahasa latinnya disebut felis silvestris catus , adalah hewan pemakan daging atau ikan. Kucing hampir tidak makan apapun yang
mengandung tumbuhan.
Kucing merupakan hewan karnivora
sempurna bahkan sebagian ada yang menyebutnya sebagai karnivora yang kompleks. Dan adapula yang
menganggap bahwa kucing adalah predator terhebat di dunia, ini disebabkan
karena kucing dapat membunuh atau memakan beberapa ribu jenis spesies hewan,
tidak seperti jenis kucing besar, singa dan harimau, yang hanya bisa memakan
kurang dari 100 jenis spesies. Tidak heran bila dalam beberapa kasus,
kucing berperan menyebabkan kepunahan.
Sebagai
hewan karnivora sempurna / sejati, kucing tidak dapat hidup bila tidak
mengkonsumsi daging/ikan. Pencernaan kucing tidak didesain untuk memakan
sayuran (tumbuhan), jadi mereka tidak dapat mensintesis semua asam amino yang
mereka butuhkan dengan memakan tumbuhan.
Kucing tidak dapat
memproduksi enzim untuk mencerna tumbuhan.
Ususnya pendek dan hanya bisa mencerna makanan dalam
jumlah sedikit. Untuk itu akan jauh lebih baik bila memberi makan kucing lebih
sering dengan jumlah yang sedikit, dibanding memberikannya sekali dalam jumlah
besar.
Berbeda dengan anjing yang mempunyai usus lebih
panjang dari kucing, sehingga memungkinkan proses pencernaan dan penyerapan
berbagai jenis makanan lebih sempurna.
Selain itu jumlah makanan yang bisa dicerna hewan anjing pun lebih
banyak. Anjing bisa digolongkan hewan omnivora atau pemakan segala.
Karena konsumsi makannya sedikit, maka kucing
cenderung lebih suka tidur untuk menghemat energi. Sekitar 14-18 jam sehari digunakan kucing
untuk tidur.
Kita sering melihat kucing yang mencium makanannya
dulu, sebelum memutuskan untuk melahapnya, ini disebabkan mereka
memiliki organ penciuman khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ
vomeronasal atau organ Jacobson. Organ ini dapat
mendeteksi dan memilah, apakah makanan tersebut layak untuk disantap sesuai
dengan sistem pencernaannya atau tidak.
Walhasil .. kita sering menganggap kucing suka pilih-pilih makanan ..
Sering juga kita lihat kucing makan/mengemut
rumput, ternyata sebagai hewan karnivora sejati, kucing terkadang membutuhkan kebiasaan sebagai
herbivora untuk suatu alasan tertentu.
Ada berbagai alasan mengapa kucing memakan rumput. Kebiasaan makan
rumput bagi kucing, bisa disebabkan kucing memiliki gangguan pada perut mereka
atau gangguan pencernaan. Dengan memakan/ mengemut rumput, si kucing mengharapkan gangguan
pencernaan dan rasa mual yang dideritanya menghilang atau berkurang.
Hasil
browsingku di internet kudapatkan bahwa memberi makan coklat pada kucing bisa
berakibat fatal, kenapa ..?
Nah ..ini jawabnya ..
Coklat mengandung teobromin, kandungan teobromin
dalam cokelat bisa menjadi racun untuk sebagian hewan bila dikonsumsi. Hewan-hewan
yang bereaksi keracunan pada kandungan teobromin diantaranya adalah kuda,
anjing, burung kakak tua, tikus-tikus jenis kecil dan kucing (khususnya anak
kucing), ini dikarenakan metabolisme tubuh mereka tidak dapat mencerna
kandungan kimia ini secara efektif. Bila mereka diberi makan cokelat maka
kandungan teobromin akan tetap berada dalam aliran darah mereka hingga 20 jam,
akibatnya hewan-hewan ini mungkin mengalami epilepsi dan kejang-kejang,
serangan jantung, pendarahan internal, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.
si kenes, masih ngamtuk |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar